PEKANBARU, RIAUBERTUAH.ID – Setiap tahun, miliaran rupiah biaya boarding school yang dikucurkan Pemerintah Kota pekanbaru, disinyalir ditilep. Pasalnya , disamping minim Fasilitas, ternyata ratusan siswa SMP Madani masih bawa bekal makanan dari rumah.
Seperti yang disampaikan sumber media beberapa waktu lalu, bahwa mereka diberi makan gratis dari sekolah “ itu tidak benar sama sekali” kami (siswa) bawa bekal dari rumah masing-masing, jelas sumber. Jangankan makan gratis, yang namanaya diasramakan (boarding) belum ada. Bagaimana mau diasramakan, fasilitas asramanyanya masih minim, jelasnya.
Nara sumber merupakan orangtua dari siswa didik yang sudah 3 tahun bersekolah di SMP Madani yang beralamat di Jalan Kaasahdan telah lulus dari sekolah tersebut dan sekarang telah melanjutkan ke sekolah menengah atas. Menurut keterangan nara sumber yang tidak bisa kami sebutkan namanya tersebut menyampaiakn bahwa selama proses belajar mengajar anak kami 3 thun belakangan ini anak-anak selalu kami bekali makanan buat ke sekolah karna memang belum tersedia makanan dari pihak sekolah dan juga pernah wali murid diminta untuk bersih-bersih asrama karena murid-murid akan segera melaksanakan boarding school, namun lama setelah acara bersih-bersih asrama para wali murid menunggu anaknya untuk tinggal dalam sekolah asrama tersebut hanya isapan jempol belaka.
“Kami untuk bekal kelancaran anak kami bersekolah selalu membawa bontot atau bekal di dalam tasnya karena memang belum disedikan oleh pihak sekolah sampai anak kami tamatpun tetapbegitu dan juga para wali murid pernah diminta oleh pihak sekolah untuk datang bersih-bersih di sekolah agar murid-murid segera menikmati sekolah asrama tersebut karena menurut informasi dari pihak sekolah sarana dan prasarana untuk fasilitas kamar di masing-masing asrama akan datang”, ungkapnya.
“Seluruh Wali Murid pada saat itu penuh semangat membantu membersihkan asrama demi kenyamanan dan kepentingan proses belajar anak-anak Kami kedepanya sebagai penghapal AL-Quran dan lagi bisa menghemat bensin kendaraan bermotor kami untuk antar jemput anak maklumlah bagi kami semua biaya sekolah anak ini cukup besar karena tanggungan kami masih banyak”, urai nara sumber yang tidak bisa disebutkan namanya ini.
Sementara itu menurut Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal seperti yang dilansir salah satu media di Kota pekanbarau, tak menampik adanya tender untuk makan dan minum tahun 2019 sebesar Rp2,6 miliar, di SMP Madani disediakan makan. Snack, makan dua kali. Kalau dia menginap itu tiga kali,kata dia.
Anggaran Rp2,6 miliar itu adalah dana untuk makan minum selama setahun. Penyediaan makan dan minum untuk SMP Madani di Jalan Kassah sudah berjalan selama tiga tahun.
Jamal mengungkap, karena tahun berjalan sudah memasuki bulan Maret, maka Rp2,6 miliar itu dipastikan tidak akan habis. Kalau sekarang juga tidak habis Rp2,6 miliar, karena sudah berjalan dua bulan. Makan minum sudah ada protapnya. Kalau makan berat Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per orang. Jadi tinggal mengalinya saja,
Lebi lanjut disampaikan Jamal, kebutuhan makan dan minum di SMP Madani, terang Jamal, berkemungkinan akan ditambah pada APBD perubahan tahun 2019.Nanti akan lebih banyak lagi pengeluaran, kami rencananya Juli ini ada mondoknya. Nanti kalau sudah asrama ini tambah lagi di perubahan. Asramanya seterusnya. Semacam pondok pesantren, ucapnya.
Sementara H. Ridwan selaku Kepala sekolah SMP Madani, ketika disinggung seputar biaya anggaran konsumsi makan dan minum siswa , dengan tegas menyampaikan masalah tersebut saya (Ridwan-red) tidak tau, saya baru sebulan di tugaskan di SMP Madani, silahkan tanya ke Pemko yang menyusun anggaran, jelas Ridwan, Senin (26/8/2019).
Ketika disinggung masalah makanan, lebih lanjut Ridwan menjelaskan, kalau masalah makanan itu sudah berjalan setahun yang lalu, kami tinggal menerima apa yang mereka antar, tugas kami disini melaksanakan proses belajar mengajar, bagaimana siswa 142 orang ini dapat belajar dengan baik dan dapat menghafal Al-Quran, jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru Abdul Jamal, ketika dihubungi media dikantornya Rabu (28/8/2019) tidak berada ditempat. Sementara dihari yang sama sekretaris Disidik Pekanbaru, Muzailis menyampaikan bahwa masalah makanan di SMP Madani sudah berjalan pada tahun ajaran ini, untuk lebih jelasnya berapa anggarannya silahkan tanya kabid Ibu Nurbaiki kepala bidang SMP , sarannya.
Namun apa yang disampaian Ridwan berbeda dengan apa yang disampaikan, sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Muzailis . Menurut Muzailis kepada media, bahwa makananan di SMP Madani sudah berjalan pada tahun ajaran ini, sementara Kepsek SMP Madani, menyampaikan sudah berjalan setahun lalu.
Untuk masalah anggaran dan lebih jelasnya berapa anggarannya silahkan tanya kabid Ibu Nurbaiki kepala bidang SMP , jelas Muzailis.
Perlu diketahui Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP ) Madani merupakan salah satu sekolah andalan Pemko Pekanbaru untuk melahirkan hafiz-hafiz Al-Qur”an yang baik.
Pembangunan SMP Madani Pekanbaru di Jalan Kasah, Kelurahan Tengkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai , diresmikan Wali Kota (Wako) Pekanbaru, Firdaus ST MT dibangun dua lantai di lahan seluas dua hectare menelan biaya mencapai Rp46 miliar lebih.
Menurut kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus , SMP Madani akan memperioritaskan anak dari keluarga kurang mampu, berdomisili pada 12 kecamatan . Dimana, nantinya setiap kelas pada SMP Madani akan diisi 26 murid yang berasal dari 12 kecamatan ditambah dua anak dari pegawai pemko golongan III. Dengan perbandingan murid perempuan dan laki-laki sama.
"Artinya di masing-masing kecamatan akan ada dua anak yang sekolah di SMP Madani, ditambah dua anak dari pegawai golongan rendah dilingkungan pemko," jelas walikota saat meresmikan SMP Madani. (Tim/bo-LN/rb-TG/rt-NH)