Pembakaran Empat Polisi di Cianjur, Ini Fakta Terbaru......

banner 160x600

riaubertuah.id

RIAUBERTUAH.ID - Aksi yang terjadi di depan pendepo Bupati di Cianjur, Jawa Barat pada Kamis (15/8) mengakibatkan 4 anggota polisi menjadi korban pembakaran. Keempatnya, kini sedang dirawat intensif di Rumah Sakit Bandung.

Menanggapi hal itu, Ketua Presidium Ind Police Watch Neta S Pane mengatakan, aksi pembakaran polisi itu sudah terencana matang dan terstruktur.

 

Hal itu terlihat adanya peserta aksi yang membawa bahan bakar serta ada yang sengaja melempar bahan bakar tersebut.

“Saat sejumlah polisi berusaha memadamkan kobaran api dari ban bekas yg dibakar pendemo, saat itulah pendemo lain melemparkan bahan bakar minyak ke arah dan tubuh aparat kepolisian. Dari sini terlihat bahwa upaya membakar polisi itu sudah terencana,” kata Neta dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/8).

Menurut Neta, kasus ini tentunya menjadi tantangan berat jajaran kepolisian. Untuk itu Polri harus mengusut tuntas kasus ini agar para pelaku dan otak penyerangan ini bisa dihukum seberat beratnya.

“Ini menjadi fenomena baru dan ancaman baru bagi jajaran kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kordinator aksi demonya harus segera ditangkap dan dihukum berat,” bebernya.

Neta pun menduga, para mahasiswa yang membakar polisi itu diduga terpapar faham radikal. Pasalnya, yang nyata- nyata berani menyerang dan membunuh anggota polisi secara terbuka di depan umum adalah teroris dan kelompok radikal.

“Jika memang ada kelompok teroris dan radikal yang ikut bermain di balik aksi demo massa di Cianjur. Ini berarti musuh besar polisi bertambah satu lagi, yakni kelompok demonstran radikal yang berani menyerang dan membakar polisi di depan umum,” beber Neta. 

 

(Sumber : pojoksatu.id)