Program Keluarga Harapan

Pencairan Bantuan Tunai PKH Pelalawan, Hikmawati diancam Pidana Oleh Bank Mandiri

banner 160x600

riaubertuah.id

Penyalainews, Pelalawan - Pencairan bantuan tunai Program Keluarga Harapan (PKH)  Pada pencairan tahap 1 dan 2 sekabupaten Pelalawan tidak berjalan mulus.


Kementrian Sosial (Kemensos) selaku pemilik program PKH semestinya juga melakukan pengawasan seperti apa tekhnis pendistribusian dilapangan. Dari pantauan penyalainews.com penyaluran bantuan tunai PKH dilakukan oleh Bank Mandiri selaku juru bayar. Namun terjadi kebingungan saat ada warga Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang mendapat bantuan PKH melakukan penarikan melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pasca pencairan dikecamatan masing-masing seperti yang terjadi dikecamatan Langgam dan Pelalawan.

Himbauan dari pihak bank Mandiri menekankan kepada warga untuk tidak menggunakan ATM yang telah dibagikan walaupun pada dasarnya ATM tersebut adalah sah miliknya. Usut punya usut ternyata didalam ATM terdapat saldo yang diketahui berjumlah 1 juta rupiah.


Warga yang mengaku telah melakukan penarikan uang dimesin ATM ternyata tidak dibolehkan untuk menggunakan uang tersebut, bahkan salah seorang warga mengaku telah diancam akan dipolisikan oleh koordinator lapangan pihak bank mandiri. Secara administrasi warga tersebut sah memiliki ATM dan berhak memanfaatkanya sesuai data dari setiap pendamping yang ditunjuk menteri sosial. Namun terlihat aneh ketika ATM itu menjadi malapetaka bagi dirinya. Saat ditanyakan kepada warga yang melakukan penarikan mengaku tidak Tahu kalau ATM itu ada saldonya.


"Saya tidak tau pak kalau ada isinya (saldo,red), saat ada isinya saya langsung ambil karena ada di ATM saya dan saya butuh buat biaya anak saya." Jum'at (11/8).

Ia melanjutkan bahwa pihak bank minta uang itu dikembalikan karena itu bukan hak dirinya. Jika uang tersebut tidak dikembalikan maka akan berurusan dengan polisi.
Namun pihak bank belum mau memberikan konfirmasi saat dihubungi melalui WA pribadinya.

Selain itu pihak bank Mandiri bernama Abdi dinilai bersikap tidak sopan dengan Staf Kecamatan Pelalawan saat diberikan bon pembelian air mineral yang mengatakan dirinya tidak butuh minum yang disediakan oleh mereka.


"Uang minum apa ni, saya bawa minum sendiri kok!." bicaranya ketus.


Kejadian tersebut bermula saat dua orang yang membantu menyusun ruangan sesuai permintaan pihak bank lengkap dengan soundsystem, minuman mineral dan makan siang.  Hendak memberikan nota bon kepada koordinator lapangan bank Mandiri, Namun abdi merasa keberatan dengan total yang diberikan petugas tersebut. Padahal petugas tersebut rela meninggalkan pekerjaanya diladang karena permintaan pihak bank mandiri. Namun balasan tidak menyenangkan yang mereka dapatkan.


"Diawal janjinya akan dibayar sewa sound,minum,makan siang. Tapi saat dikasih nota bon nya malah tidak mau bayar.besok suruh karyawan bank nya yang susun ruanganya ya.padahal aku udah gak keladang karena gak enak sama pendamping dan  camat kami" jawabnya dengan nada kecewa.

 

Lapsus

(Faisal )