RIAUBERTUAH.ID - Usai menunaikan sekolah partai di DPP PDIP, Calon Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka langsung gaspol kembali ke kampung halamannya. Dia mengaku ingin langsung gaspol mengingat tidak banyak waktu menuju 9 Desember 2020.
"Langsung konsolidasi, sowan ke senior-senior, blusukan juga, ada rapat tertutup juga, semua kegiatan kita mulai lagi," jelas Gibran dalam siaran pers diterima, Rabu (26/8).
Gibran mengaku, rutinitasnya menuju orang nomor satu di Solo sempat terbengkalai karena pelatihan sekolah partai selama lima hari. Namun dia tidak menyesal karena materinya yang luar biasa.
"Kami serap ilmu dari para narasumber, terutama kepala daerah yang berprestasi seperti Pak Ganjar, Pak Anas (Abdullah Azwar Anas, red) Pak Hendy (Hendrar Prihari,red), Ibu Risma (Tri Rismaharini) dan narasumber terakhir Pak Mensos (Juliari Batubara)," ungkap Gibran.
Rencananya, Jumat pekan depan, Gibran dan wakilnya Teguh Prakosa, akan mendaftarkan secara resmi keikutsertaannya di Pilkada Solo ke KPU. Sementara itu, Gibran-Teguh saat ini sudah mengantongi empat dukungan partai besar, seperti PDIP, Gerindra, Golkar, dan PAN.
"Waktunya mepet sekali ya. Harus gaspol. Jumat depan sudah mendaftar, kita tinggal punya waktu berapa bulan lagi, dua bulan lebih sedikit sampai 9 Desember," tutur Gibran.
Gibran juga menilai, sekolah partai adalah jalan melahirkan kaderisasi. Dia meyakini, dengan sekolah partai, kaderisasi PDI Perjuangan dapat terus bertahan meski di tengah pandemi.
"Cara PDI Perjuangan melahirkan kepala daerah bagus sekali. PDI Perjuangan satu satunya yang bisa beradaptasi di tengah pandemi," nilai Gibran.
Sekolah partai dihelat oleh DPP PDI Perjuangan kepada 128 kadernya yang berniat maju sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2020. Sekolah ini dilakukan secara daring selama lima hari, sejak Jumat (21/8) hingga Selasa (25/8) malam.
"Kita pakai aplikasi yang kekinian, aplikasi Zoom, narasumbernya bisa juga screen share. Jadi semuanya saya rasa kualitasnya sama kayak waktu sekolah offline. Jadi, saya rasa sangat bagus sekali, peserta sekolahnya bisa tanya jawab," puji Gibran.
Gibran menambahkan, sekolah diadakan tidak sebatas pelatihan. Dia mengaku juga menjalani serangkaian ujian yakni pra pelatihan dan pasca pelatihan, juga psikotes.
"Saya bersyukur semuanya telah dilaluinya dengan lancar. Standar tetap dipertahankan, Namun, ujian sesungguhnya adalah seusai mendaftar resmi ke KPU," Gibran menandasi.
Terpisah, Ketua DPP PDIP bidang ideologi dan kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan, partainya tidak ingin mengorbankan kualitas para calon kepala daerah dari partainya.
Karenanya, meski di tengah pandemi covid, PDIP tetap melaksanakan sekolah partai walau harus secara daring.
"PDI Perjuangan membuktikan diri sebagai partai pelopor yang ideologis, yang memiliki tanggung jawab sejarah untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin kepala daerah yang mumpuni dan paham tata kelola pemerintahan daerah, untuk mewujudkan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945," imbuh Djarot.
sumber : Liputan6.com